Mereka cepat-cepat membawa tubuh ku masuk ke dalam ruang UGD
untuk di periksa. Aku melihat wajah cemas dari Ivan dan Pretty. Tak lama
kemudian Bunda, Mama Pretty, Mami dan Papi Ivan datang ke rumah sakit. Tak tahan
menahan sedih, Bunda ku langsung memeluk Pretty. Aku melihat mata Bunda
berbinar-binar berharap aku masih bisa di selamatkan.
Dokter pun keluar dari ruang UGD itu, dan mengatakan bahwa aku koma. Aku
melihat Pretty tak bisa menahan dirinya untuk terus menjerit histeris dan
menangis,mereka semua berusaha menenangkannya.
***
1 minggu telah terlewati, Aku melihat bunda dengan mata
bengkaknya terus menangis berharap aku bangun. Aku telah mencoba untuk masuk ke
dalam tubuh ku kembali, tapi tubuh ku menolakku. Aku hanya bisa berkata ,”
Maafkan aku bunda.”
Bunda terus mendekap tangan ku…
Tiba-tiba Pretty datang dengan sebuah bungkusan di tangannya, “ Siang bunda ..”
Sapanya.
“Bunda,,Sebaiknya pulang dulu, Bunda terlihat letih. Biarkan
Pretty yang menjaga Abi.” Usulnya.
Pretty perlahan duduk di atas ranjang di sebelah
kaki ku. “Tapi, bunda masih ingin bersama Bian.” Jawab bunda dengan suaranya
yang sudah serak.
“Iya, Pretty ngerti. Tapi kalau misalnya Bian lihat bunda
capek karena dia, Bian juga pasti sedih.” Jelas Pretty.
Pretty benar , aku sedih melihat bunda berantakan seperti itu. Bunda pun
mendengarkan usul Pretty. Bunda keluar dari ruangan ku. Pretty beranjak berdiri
dari ranjang ku, lalu duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang.
“Hei Abi Bodoh,, kenapa lama sekali kamu tidurnya ? Lihat sudah seminggu kamu
tak bangun-bangun.” Ucapnya yang mulai menitikkan air mata di tangan ku. “Lihat
lah,, aku bawa buah kesukaan mu. Aku bawa anggur , bi.” Aku sangat
sengsara melihat Pretty seperti itu, aku tak tega dia berbicara sendiri,
Sedangkan tubuh ku yang kurus itu hanya diam seperti orang mati.
Pretty mencium kening ku yang saat itu tubuh ku masih kaku seperti mayat
hidup. Lalu dia mulai bicara lagi, “Besok pukul 10 pagi,aku akan menikah dengan
Ivan. Aku menuruti permintaan konyol mu itu. Aku melakukannya,karena sampai
sekarang aku masih mencintai mu,dan ingin mengejar cinta mu yang kamu donor kan
kepada nya waktu itu.”Dia mulai menangis lagi sambil memegang tangan ku,
“Tak
bisakah kamu menunjukkan bukti cinta kamu kepada ku 1 kali saja,walapun itu
untuk yang terakhir kalinya ,bi? Aku hanya ingin kamu bangun dan memeluk ku
saat ini. Aku yakin kamu pasti mendengar kata-kata ku.”
Melihatnya seperti itu, aku berusaha masuk lagi ke dalam tubuh ku, tapi terus
di tolak.
“Kamu tak menunjukkan reaksi apa-apa. Kini aku tau, kamu tak
pernah sungguh-sungguh mencintai ku.”
Dia langsung berlari keluar ruangan ku. Aku mengikutinya, aku
melihatnya langsung memeluk calon suaminya sambil mengatakan,” Aku hanya ingin
dia mengucapkan lagi, bahwa dia mencintai ku. Tapi reaksinya tetap saja tidak
ada.”
“Dia pasti akan mengatakannya, pi.” Ivan mencoba menenangkannya.
Mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit.
Besoknya pun tiba. Aku masih terpuruk akan kejadian semalam. Dengan perasaan
yang sangat sedih, aku terus berusaha untuk masuk ke dalam tubuh ku, Tapi
terus-menerus tubuh ku menolak. Jam sudah menunjukan jam 10 kurang 5 menit, dan
itu berarti akad nikah akan segera di mulai. Aku Berusaha masuk ke dalam tubuh
ku sekali lagi, dan ternyata berhasil.
Aku langsung membangunkan tubuh ku,
mencabut selang infus yang bersarang di tangan ku. Aku berlari-lari tertatih-tatih
kesakitan, keluar rumah sakit. Suster –suster berusaha mengejar ku, tapi
aku keburu mendapatkan taksi yang langsung ku naiki. “Tolong, antarkan saya ke
komplek Indah . No 23! Tolong Cepat ya pak.”
“Baik pak.” Jawab tukang supir taksi itu, yang menginjak gas nya
lalu dengan tancap mobil taksi ini melaju. Aku terus mendekap jantung ku yang
semakin lama semakin sakit. Dekapan ku mulai mengeluarkan darah.
Aku pun sampai di depan rumah Pretty, Aku berlari dengan dekapan yang berdarah.
Aku berdiri di depan pintu rumah Pretty, Saat itu ku dengar desah-desuh
“SAH…SAH..” Yang menunjukkan bahwa Pretty telah resmi menikah dengan Ivan.
Mendengar desah-desuh itu aku tersenyum lepas sambil menahan sakitnya jantung
ku ini yang terus-terusan mengeluarkan darah.
Pretty melihat ku, yang saat ini sedang berdiri di depan
pintu rumahnya, dia tersadar dan langsung berteriak, “BIAN..” Aku tersenyum
melihatnya karena mengenali ku. Aku terjatuh ke lantai karena tak sanggup
menahan sakit nya jantung ini. Pretty dengan baju pengantin bernuansa kebayak
berwarna putih yang glamor dan riasan make up yang melekat di wajahnya, semakin
membuatnya tambah cantik. Pretty berlari mendekati ku,dan menidurkan ku di
pangkuannya, Sementara yang lainnya memadati sekeliling ku.
“Kamu cantik sekali , pi.” Gombal ku sedikit sambil terus
tersenyum walau dalam keadaan sekarat.
Dia pun tersenyum mengeluarkan lesung pipi nya. “ Adakah hal
lain yang ingin kamu katakan?”
“Aku mencintai mu, pi.”Aku menggemgam erat tangan Pretty karena jantung
ku berulah lagi. Dia langsung memelukku, “Itu kata yang ku
tunggu-tunggu.” Aku tertawa kecil, “Maaf telah mengotori baju pernikahan
mu dengan darah ku.”
Aku mendongak ke atas dan melihat Ivan,aku mengulurkan tangan ku
yang bergemetaran karena menahan sakit, dia menyambutnya dengan hangat.
“Hei,,Sekarang kamu resmi menjadi seorang suami, jagalah dia
untuk ku.”
Dia menjawab, “Ini semua terjadi karena kamu, bi. Anggap lah Pretty
istri mu juga, karena Cinta mu telah kamu donorkan untuk ku. Jadi cinta kita
menyatu dan sama-sama kita persembahkan untuk Pipi.”
Aku melihati mereka berdua,”Terima kasih, Van. Seperti biasanya
kamu selalu baik pada ku.” Aku panik sejenak memanggil-manggil Bunda ku.
“Bunda
di sini,nak.” Teriak bunda yang langsung duduk di sebelah ku. Bunda memegangi
tangan ku erat sekali.
“Bunda, Abi sayang banget sama bunda. Maafin Abi ya,
karena membuat bunda repot.” Bunda ku menangis mendengar pembicaraan ku
sambil terus menciumi tangan ku. Aku melihat ke sisi kiri,aku melihat mama,Papi
dan mami, aku melanjutkan perkataan ku, “Abi juga sayang Mama, Mami juga, Papi
yang selama ini menganggap Abi kayak anak sendiri. Kalian baik banget sama
Bian.,,Tapi maafin Bian yang gak pernah bisa membalasnya. Terutama sama Bunda. “
Jantung ku tersontak memukul seperti gembungan yang akan pecah.
Aku mengucapkan kata terakhir ku, “ Kata terakhir ku ini, buat
kamu pi. Terus lah cari cinta ku dan Ivan di dalam diri Ivan. Dan jika kelak
nanti kamu merindukan aku yang telah tiada, kamu jangan memandang foto ku, Tapi
pandang lah suami mu. Semua rindu mu pasti akan terobati.Maaf karena tak bisa
membuatmu jengkel lagi.”
Aku memejam kan mata ku, dan ketika aku membukanya lagi. Aku
sudah berada di luar tubuh ku kembali .
Melihat aku sudah tak bernafas , Pretty dan bunda langsung
histeris memelukku yang saat itu mengeluarkan banyak darah dari dalam jantung
ku. Saat itu Pretty bersumpah, tidak akan pernah mencuci bekas darah ku
di baju pengantinnya. Ivan terus mencoba menenangkannya yang terlalau histeris
seperti orang gila.
Sorenya, mereka menguburkan jasad ku ke liang lahat. Aku menangis saat bunda
berusaha masuk ke liang lahat untuk terus selalu bersama ku. Pretty membujuk
bunda agar tak melakukannya, dan merelakan kepergian ku.
Aku berdiri di atas kuburuan ku, Pretty terkejut karena aku tahu pasti dia
melihat ku saat itu. Cahaya putih, yaitu cahaya matahari menyinari kuburan ku.
Tiba-tiba saja aku terangkat, aku tersenyum sambil melambai kan tangan ku
kepada Pretty. Satu-satunya yang ku tahu saat aku terangkat dan dia melihat ku
dalam wujud roh,Dia menangis di pelukan suaminya. Dan itu membuat ku tersenyum
untuk yang kesekian kalinya.
TAMATTTTT hohohoho Sedih yaa :'( ..
Ini Cerita adalah cerita lama yang udah ku buat . InfoHood ini Cerbung aku buat sekitar umur ku masih 15 tahun hahaha,, itu udah 5 tahun yang lalu hahaha...
Ya tapi lumayan juga untuk di share ,.. Oke deh .. Selamat menunggu Cerbung Berikutnya ya >.< ^_^